Hasil Pengamatan Praktik Kimia Asam dan Basa Menggunakan indikator alami
ASAM DAN BASA
Tujuan:
1. Mengetahui berbagai jenis bahan alam yang dapat digunakan sebagai indikator alami asam basa.
2. Mengamati perubahan warna indikator pada larutan.
Landasan Teori:
Teori asam basa menurut Arrhenius yaitu asam adalah suatu spesies yang akan meningkatkan konsentrasi ion H+ di dalam air dan basa adalah suatu spesies yang akan meningkatkan konsentrasi ion OH- di dalam air, sedangkan teori asam basa menurut Bronsted-Lowry yaitu asam didefinisikan sebagai sebuah molekul atau ion yang mampu melepaskan atau mendonorkan kation hidrogen (proton, H+) danbasa sebagai spesi kimia yang mampu menarik atau menerima kation hidrogen (proton), dan teori asam basa menurut Lewis yaitu asam adalah spesi yang dapat membentuk ikatan kovalen dengan akseptor pasangan elektron bebas dari spesi yang lain dan basa adalah spesi yang dapat membentuk ikatan kovalen melalui donator pasangan elektron bebas kepada spesi yang lain. ( Belajar kimia, 2009 )(Ziessow,D.,2007)
Alat:
1. Kertas label
2. 4 buah tabung reaksi
3. Alu dan mortal
4. Pipet tetes
5. Rak tabung reaksi
6. 4 buah gelas beaker
7. Tissue dan kain lap
Bahan:
1. Larutan P
2. Larutan X
3. Larutan Y
4. Larutan Z
5. Metil Merah
6. Metil Jingga
7. Bromtimol Biru
8. Fenolftalein
9. Air AC
10. Bunga warna merah (Bunga Asoka)
11. Bunga warna ungu
12. Bunga warna kuning (Bunga Kamboja)
13. Air kunyit
Cara Kerja:
1. Tempel kertas label yang sudah tertulis nama larutan pada masing-masing tabung reaksi tersebut, setelah itu masukkan/tuangkan larutan P, X, Y, dan Z yang sudah disediakan kedalam masing-masing tabung reaksi sebanyak 5mL.
2. Setelah masing-masing larutan dituang kedalam tabung reaksi, letakkan tabung reaksi pada rak tabung reaksi.
3. Haluskan masing-masing mahkota bunga sesuai dengan warna bunga yang ingin di uji menggunakan mortal dan alu, lalu teteskan sedikit air AC dan aduk hingga rata agar warna bunga tersebut terlarut. Setelah selesai di haluskan, tuangkan kedalam masing-masing gelas beaker.
4. Pertama-tama gunakan pipet tetes untuk mengambil ekstrak bunga tersebut, tuangkan 3-4 tetes cairan bunga merah kedalam tabung reaksi larutan P, X, Y dan Z. Goncangkan tabung reaksi secara perlahan agar larutan merata. Lalu amati perubahan warna yang terjadi. Setelah bunga merah selesai, cuci ke-empat tabung reaksi, pipet tetes, serta mortal dan alunya lalu di lap sampai kering.
5. Ambil lagi larutan P, X, Y, dan Z sebanyak masing-masing 5mL kedalam tabung reaksi. Masukkan lagi cairan bunga kuning yang sudah dihaluskan menggunakan alu dan mortal sebanyak 3-4 tetes kedalam masing-masing larutan. Setelah itu goncangkan agar larutan merata. Amati perubahan warna yang terjadi.
6. Ulangi kegiatan ini dengan perlakuan yang sama pada bunga ungu, air kunyit, metil merah, metil jingga, bromtimol biru dan fenolftalein. Jangan lupa setiap melakukan percobaan setiap alat dicuci dengan air bersih dan di lap sampai kering agar bisa digunakan kembali.
Hasil Pengamatan:
No.
|
Nama Larutan
|
Perubahan warna yang terjadi pada larutan
| |||
P
|
X
|
Y
|
Z
| ||
1
|
Hijau kekuningan
|
kekuningan
|
Merah
|
Hijau kekuningan
| |
2
|
Bunga Warna Kuning
|
Kuning emas tua
|
Kuning emas tua
|
Kuning pudar
|
Kuning emas tua
|
3
|
Bunga Warna Ungu
|
Kuning kecoklatan
|
Kuning
|
merah
|
Biru
|
4
|
Air Kunyit
|
Kuning tua
|
Kuning tua
|
kuning
|
Orange
|
5
|
Metil Jingga
|
Orange tua
|
Orange tua
|
merah
|
Orange tua
|
6
|
Metil Merah
|
Kuning mengkilat
|
Orange pekat
|
merah
|
Kuning buram
|
7
|
Bromtimol Biru
|
Biru
|
Biru
|
Biru
|
Biru
|
8
|
Fenolftalein
|
Pink keunguan
|
Pink keunguan
|
Tidak berwarna
|
Tidak berwarna
|
Kesimpulan:
Berdasarkan pratikum yang sudah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa beberapa bunga bisa dijadikan indikator asam basa alami karena dapat mengalami perubahan warna yang kontras ataupun yang hanya mengalami sedikit perubahan warna dan juga yang sama sekali tidak mengalami perubahan warna seperti yang disebutkan pada tabel hasil pengamatan. Air bunga yang dapat digunakan sebagai indikator baik adalah air bunga merah dan air bunga ungu. Mengapa? Karena perubahan warna yang terjadi kontras.
Selain itu Metil Merah, Metil Jingga, Bromtimol Biru, dan Fenolftalein juga dapat membuat perubahan warna pada larutan P, X, Y, dan Z begitu kontras dari pada cairan bunga.
Jadi, saat melakukan pratikum kimia diharap kan tidak melakukannya dengan terburu-buru agar tidak terjadi kesalahan pada saat penetesan, pengukuran, dan lainnya agar mendapatkan hasil yang maksimal. Diharapkan semua dapat bekerja sama dengan baik dengan tugas yang sudah ditentukan oleh masing-masing kelompok.
Bunga warna merah (Bunga Asoka)

Bunga warna ungu
Bunga warna kuning (Bunga Kamboja)
Air kunyit

Metil Merah
Metil Jingga
Metil Merah
Metil Jingga
Bromtimol Biru
Fenolftalein
Fenolftalein
Tidak ada komentar: