Hasil Pengamatan Praktik Kimia Asam dan Basa Menggunakan indikator alami

3:28 PM


ASAM DAN BASA

Tujuan:
1.       Mengetahui berbagai jenis bahan alam yang dapat digunakan sebagai indikator alami asam basa.
2.       Mengamati perubahan warna indikator pada larutan.


Landasan Teori:
                 Teori asam basa menurut Arrhenius yaitu asam adalah suatu spesies yang akan meningkatkan konsentrasi ion H+ di dalam air dan basa adalah suatu spesies yang akan meningkatkan konsentrasi ion OH- di dalam air, sedangkan teori asam basa menurut Bronsted-Lowry yaitu asam didefinisikan sebagai sebuah molekul atau ion yang mampu melepaskan atau mendonorkan kation hidrogen (proton, H+) danbasa sebagai spesi kimia yang mampu menarik atau menerima kation hidrogen (proton), dan teori asam basa menurut Lewis yaitu asam adalah spesi yang dapat membentuk ikatan kovalen dengan akseptor pasangan elektron bebas dari spesi yang lain dan basa adalah spesi yang dapat membentuk ikatan kovalen melalui donator pasangan elektron bebas kepada spesi yang lain. ( Belajar kimia, 2009 )(Ziessow,D.,2007)


Alat:
1.       Kertas label
2.       4 buah tabung reaksi
3.       Alu dan mortal
4.       Pipet tetes
5.       Rak tabung reaksi
6.       4 buah gelas beaker
7.       Tissue dan kain lap


Bahan:
1.       Larutan P
2.       Larutan X
3.       Larutan Y
4.       Larutan Z
5.       Metil Merah
6.       Metil Jingga
7.       Bromtimol Biru
8.       Fenolftalein
9.       Air AC
10.   Bunga warna merah (Bunga Asoka)
11.   Bunga warna ungu
12.   Bunga warna kuning (Bunga Kamboja)
13.   Air kunyit


Cara Kerja:
1.       Tempel kertas label yang sudah tertulis nama larutan pada masing-masing tabung reaksi tersebut, setelah itu masukkan/tuangkan larutan P, X, Y, dan Z yang sudah disediakan  kedalam masing-masing tabung reaksi sebanyak 5mL.
2.       Setelah masing-masing larutan dituang kedalam tabung reaksi, letakkan tabung reaksi pada rak tabung reaksi.
3.       Haluskan masing-masing mahkota bunga sesuai dengan warna bunga yang ingin di uji  menggunakan mortal dan alu, lalu teteskan sedikit air AC dan aduk hingga rata agar warna bunga tersebut terlarut. Setelah selesai di haluskan, tuangkan kedalam masing-masing gelas beaker.
4.       Pertama-tama gunakan pipet tetes untuk mengambil ekstrak bunga tersebut, tuangkan 3-4 tetes cairan bunga merah kedalam tabung reaksi larutan P, X, Y dan Z. Goncangkan tabung reaksi secara perlahan agar larutan merata. Lalu amati perubahan warna yang terjadi. Setelah bunga merah selesai, cuci ke-empat tabung reaksi, pipet tetes, serta mortal dan alunya lalu di lap sampai kering.
5.       Ambil lagi larutan P, X, Y, dan Z sebanyak masing-masing 5mL kedalam tabung reaksi. Masukkan lagi cairan bunga kuning yang sudah dihaluskan menggunakan alu dan mortal  sebanyak 3-4 tetes kedalam masing-masing larutan. Setelah itu goncangkan agar larutan merata. Amati perubahan warna yang terjadi.
6.       Ulangi kegiatan ini dengan perlakuan yang sama pada bunga ungu, air kunyit, metil merah, metil jingga, bromtimol biru dan fenolftalein. Jangan lupa setiap melakukan percobaan setiap alat dicuci dengan air bersih dan di lap sampai kering agar bisa digunakan kembali.


Hasil Pengamatan:
No.
Nama Larutan
Perubahan warna yang terjadi pada larutan
P
X
Y
Z
1
Bunga Warna Merah
Hijau kekuningan
kekuningan
Merah
Hijau kekuningan
2
Bunga Warna Kuning
Kuning emas tua
Kuning emas tua
Kuning pudar
Kuning emas tua
3
Bunga Warna Ungu
Kuning kecoklatan
Kuning
merah
Biru
4
Air Kunyit
Kuning tua
Kuning tua
kuning
Orange
5
Metil Jingga
Orange tua
Orange tua
merah
Orange tua
6
Metil Merah
Kuning mengkilat
Orange pekat
merah
Kuning buram
7
Bromtimol Biru
Biru
Biru
Biru
Biru
8
Fenolftalein
Pink keunguan
Pink keunguan
Tidak berwarna
Tidak berwarna



Kesimpulan:

             Berdasarkan pratikum yang sudah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa beberapa bunga bisa dijadikan indikator asam basa alami karena dapat mengalami perubahan warna yang kontras ataupun yang hanya mengalami sedikit perubahan warna dan juga yang sama sekali tidak mengalami perubahan warna seperti yang disebutkan pada tabel hasil pengamatan. Air bunga yang dapat digunakan sebagai indikator baik adalah air bunga merah dan air bunga ungu. Mengapa? Karena perubahan warna yang terjadi kontras.
             Selain itu Metil Merah, Metil Jingga, Bromtimol Biru, dan Fenolftalein juga dapat membuat perubahan warna pada larutan P, X, Y, dan Z begitu kontras dari pada cairan bunga.
             Jadi, saat melakukan pratikum kimia diharap kan tidak melakukannya dengan terburu-buru agar tidak terjadi kesalahan pada saat penetesan, pengukuran, dan lainnya agar mendapatkan hasil yang maksimal. Diharapkan semua dapat bekerja sama dengan baik dengan tugas yang sudah ditentukan oleh masing-masing kelompok.



Bunga warna merah (Bunga Asoka)
 
 Bunga warna ungu
Bunga warna kuning (Bunga Kamboja)
Air kunyit
 
Metil Merah 

 Metil Jingga

Bromtimol Biru

Fenolftalein

Tidak ada komentar:

Isbiantari Siregar. Diberdayakan oleh Blogger.